Senin, 07 Maret 2011

buta dan bodoh


Gelap yg tak kunjung habis..
Kebencian yg meradang
entah harus bagaimana membuangnya

Tiga baris pedih hanya gambaran..
Jutaan rasa pahit bukan kiasan..
Ruang gelap sebagai teman bukan pesakitan
Bernyanyi pada ruang hampapun jadi pelarian

Merah mata itu asa....
Dibalik tulang rusuk, ada sakit dan bahagia.
Saat dihadapakan pada pesakitan sekaligus kebahagiaan..
Ku hanya berusaha tuk berada pada keduanya...
Menerima dan terus menikmatinya....

Saat pesakitan bukan lagi lawan..
Akan kah ada hal seperti itu....
Sebodoh apa teks berbaris yg dibuat ini...
Cucu adam yg bergeming ditengah malam...
Malam yg menggeming dan membuat seakan duka
Langit pun hanya diam tak berubah warna...

Habis sisi otak ini...
Ruang hati ini...
Sisi sehat jiwa ini...

Dimana waktu...
Hari....
Dan ruang yg ada....
Penumbangan kebencian...
Penumbangan mata batin...
Penumbangan pesakitan sekaligus bahagia...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar